Mendesak, Pemasangan Sistem Deteksi Dini di Daerah Rawan Bencana
Selain sebagai wilayah terbanyak potensi bencana, di seluruh wilayah tanah air pada bulan-bulan Desember hingga Pebruari telah memasuki musim bencana khususnya banjir dan tanah longsor. Karena itu sudah sangat mendesak pemasangan alat deteksi dini di daerah-daerah rawan bencana.
“ Daerah-daerah rawan bencana sudah dipetakan, sehingga pemasangan alat deteksi dini secepatnya di realisasikan. Dengan demikian, masyarakat akan mampu mengantisipasi sehingga bisa mengurangi resiko jatuhnya korban,” demikian ditegaskan anggota Komisi VIII DPR Choirul Muna, Rabu (24/12).
Dihubungi melalui telepon di kediamannya, Tempuran, Magelang, politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini menyebutkan bahwa menyusul terjadinya bencana tanah longsor di Banjarnegara 12 Desember lalu, juga terjadi bencana serupa di Wonosobo, Jawa Tengah tak jauh dari Banjarnegara.
Menurut anggota Dewan asal Dapil Jateng ini, longsor di Wonosobo juga menimbun 14 rumah. Kemudian pada saat yang hampir bersamaan juga terjadi bencana kebakaran di Pasar Induk Wonosobo. Masalahnya, di kabupaten ini belum dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah, padahal wilayah ini termasuk salah satu dari 5 daerah rawan bencana.
Potensi bencana di daerah ini, lanjut Muna, cukup banyak selain longsor juga kawah beracun Sinila yang menimbulkan korban cukup banyak beberapa waktu lalu. Yang juga disayangkan, system deteksi dini bencana longsor di Banjarnegara dipasang setelah terjadinya yang menimbulkan korban jiwa ratusan jiwa.
Lebih lanjut Choirul Muna menegaskan, seharusnya Indonesia sebagai negara yang kaya aneka bencana memiliki 70 ribu alat deteksi dini, tetapi hanya ada 50 unit. “ Itupun banyak yang hilang dan dicuri orang yang tidak bertanggungjawab,” katanya dengan menambahkan, pada masa sidang mendatang masalah ini akan disampaikan kepada BNPB dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (mp), foto : mastur prantono/parle/hr.